Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Boikot

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rabu, 10 November 2021 – 15:05 WIB
Boikot - JPNN.COM
Habib Rizieq Shihab, November 2020. Foto: M Amjad/JPNN.com

Hartal adalah gerakan pemogokan nasional. Setelah melakukan ahimsa dengan menolak membayar pajak, rakyat India melakukan hartal untuk melawan penjajah Inggris. Gerakan hartal dilakukan dengan mogok nasional dan berhenti melakukan aktifitas massal.

Gerakan swadesi adalah perlawanan dengan kampanye memakai produk buatan sendiri. Mahatma Gandhi memberi contoh gerakan swadesi dengan memintal kain sendiri dan memakai pakaian sangat sederhana dari pakaian yang dipintalnya sendiri.

Gerakan ini sangat efektif sebagai gerakan boikot terhadap produk-produk industrialisasi Inggris. Akibat gerakan swadesi ini Inggris mengalami kerugian besar karena produk-produknya secara tidak langsung diboikot di seluruh India.

Gandhi juga menyerukan gerakan satyagraha dengan melakukan protes nasional atas monopoli produk garam yang dilakukan pemerintah Inggris. Protes ini kelihatan kecil karena hanya menyangkut produk garam.

Namun, bagi warga India garam adalah kebutuhan esensial, karena itu protes ini mendapat dukungan luas dari rakyat.

Semua gerakan itu dilakukan oleh Gandhi tanpa kekerasan. Pada akhirnya gerakan itu mendapat sambutan luas dari seluruh masyarakat India. Pemerintah Inggris semakin terdesak oleh gerakan Gandhi dan akhirnya menyerah dengan memberikan kemerdekaan pada 1947.

Seruan HRS untuk boikot adalah upaya teakhir untuk melakukan perlawanan sipil. Bisa saja orang meremehkan gerakan itu dan menganggapnya tidak akan efektif.

Namun, sejarah dunia membuktikan bahwa kekuasaan represif sekuat apapun bisa tumbang oleh gerakan moral yang semula diremehkan. (*)

Habib Rizieq menyerukan boikot terhadap Irjen Fadil Imran dan Letjen Dudung Abdurrahman.

Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close