Bom Bangil: Terungkap, Anwardi Pernah Bawa Bom di Sepeda
jpnn.com, JAKARTA - Polisi masih melakukan pengejaran terhadap terduga teroris Anwardi, yang bomnya meledak di rumah kontrakannya di Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7).
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebutkan, bahwa sebenarnya satu teman dari Anwardi telah ditangkap. Namun, belum bisa disebutkan identitasnya. ”Kami masih kejar yang Anwardi,” ungkapnya di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Jumat (6/7).
Terlukanya seorang anak karena bom membuat Tito mengingat peristiwa bom di Surabaya. Dia menuturkan bahwa seperti yang ditulis Amman Abdurrahman, anak-anak dan perempuan seharusnya tidak boleh diikutkan dalam aksi. Lagi pula, Indonesia merupakan negara yang damai.
”Saat bom Surabaya itu ada anak yang selamat, itu artinya Allah SWT tidak menghendaki anak diikutkan dalam serangan semacam itu,” ujarnya.
Sementara Karopenmas Divhumas Polri Brigjen M. Iqbal menjelaskan bahwa pelaku telah didalami latar belakangnya. Hasilnya, terduga pelaku merupakan mantan napiter atau napi kasus terorisme.
”Pada 2010 diketahui dia membawa bom di sepeda di jalan Kali Malang. Setelah itu dia divonis lima tahun,” terangnya.
Pelaku menjalani hukumannya di Lapas Cipinang. Selama di lapas diketahui pelaku sering berkomunikasi dengan komunikasi napiter lainnya. ”Dari sejumlah alat bukti digital diketahui dia masuk Jamaah Ansharut Daulah (JAD),” tuturnya.
Dia menuturkan, pelaku diduga tidak membawa bom dalam pelariannya. Apalagi, yang disebut bom itu hanya seperti mercon. ”Meledak sendiri dan hanya rusak kecil di plafon,” jelasnya.