BP Batam Cari Lahan Luas untuk Investor Shipyard
jpnn.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan kendala yang dihadapi kota Batam saat ini adalah ketersediaan lahan.
Untuk itu, BP Batam ingin memanfaatkan lahan-lahan milik shipyard yang tengah menganggur untuk ditawarkan kepada calon investor baru.
"Kami ingin berdiskusi dengan shipyard karena banyak lahan nganggur di lahan shipyard," ucap Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo belum lama ini.
Banyak investor yang datang, tapi Batam sepertinya sudah kehabisan lahan. Lahan untuk industri hanya 16 persen, sedangkan secara mayoritas lahan-lahan di Batam dikuasai pemukiman dengan persentase 28 persen.
"Diskusi ini diperlukan karena kami terikat perjanjian sewa lahan 30 tahun dengan shipyard. Tapi sekarang banyak shipyard yang tak aktif, katanya. Sektor shipyard memang tengah goncang saat ini karena turunnya harga minyak dunia. Mereka sepi orderan dan banyak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.
"Mari kita diskusi untuk kepentingan industri," katanya.
Sedangkan Ketua Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) Sarwo Edi mengatakan pihaknya tidak menolak penawaran tersebut.
Namun jika lahan shipyard yang nganggur ingin dikerjasamakan, maka gia meminta investor tersebut haruslah yang berusaha di bidang yang berkaitan juga dengan shipyard.