BPN Berharap Masyarakat Jangan Jadi Korban Hoaks Rilis Survei
Lebih lanjut, Rizaldi mengatakan Prabowo pernah menyatakan dalam pidatonya bahwa survei internal lebih valid daripada survey-survei yang dirilis oleh lembaga-lembaga survei. Dari beberapa kali pilkada terakhir, memang seringkali hasil perhitungan suara berbeda jauh dengan hasil survei yang dirilis hanya beberapa hari sebelumnya.
Hoaks Rlis Survei
Perbedaan yang cukup jauh antara hasil survei dengan hasil perhitungan suara dapat memberikan indikasi bahwa survei tidak dilaksanakan dengan metode yang benar. Selain itu, dalam berbagai pemberitaan yang lain juga dapat dilihat bahwa ada kejanggalan dalam penyampaian hasil quick count oleh lembaga-lembaga survei
Rizaldi juga membongkar bagaimana modus-modus kecurangan rilis survei seperti yang terjadi kasus di Pilkada DKI Jakarta, Pilkada Jateng, dan Pilkada Jabar. Ia mencontohkan kasus penetapan margin of error dari quick count yang dilakukan lembaga-lembaga survei dimana menetapkan angka 1 persen sementara sampelnya hanya 400 TPS. Hal ini merupakan suatu kejanggalan. Dengan populasi TPS di Jawa Barat yang berjumlah 74.942 TPS, jika kita ingin mendapatkan hasil dengan 99% confidence level dan 1% margin of error, maka dibutuhkan 13.618 TPS sebagai sampelnya.
Jumlah TPS yang dijadikan sampel bagi lembaga-lembaga survei tersebut hanya berkisar antara 300-600 TPS. Untuk 99% confidence level, jumlah sampel 300 TPS artinya margin of error akan berada pada angka 7%, dan sampel 600 TPS artinya margin of error nya 5%.
Hal ini menurutnya, ada dua kemungkinan: ada kekeliruan dalam pemberitaan, atau memang publik sengaja diarahkan dengan info yang menyesatkan atau Hoaks oleh lembaga-lembaga survei tersebut dengan tujuan tertentu.
Dari beberapa kesalahan lembaga-lembaga survei itulah, Rizaldi mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar berhati-hati dalam mempercayai hasil-hasil survei yang dirilis. Jangan sampai kita menjadi korban hoaks yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Publik juga harus lebih kritis. Jika misalnya terbukti suatu lembaga survei dengan sengaja menyebarkan kebohongan atau hoaks, kita tidak boleh diam saja.
Prabowo - Sandi Unggul