Branding Jadi Jurus Andalan Prof Zudan dalam Membangun Ekonomi Sulbar
Terik panas matahari tak menghentikan langkahnya demi kesejahteraan masyarakat "Seribu Sungai".
Semua dilaluinya dengan riang gembira. Ini terpancar dari semangatnya untuk kembali blusukan ke berbagai kabupaten/kota di Sulbar yang menyeruak saat berbincang.
"Di minggu ini, kita juga akan bergerak ke kabupaten yang lain, seperti di Majene, Polewari Mandar, nanti ke Mamuju Tengah, dan di Pasangkayu," ucap Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) itu.
Usai belanja masalah, Zudan sudah menyiapkan formula ideal untuk membangun Sulbar.
Strategi utama yang diusungnya adalah penjenamaan (branding) dan pemasaran (marketing).
Pengarusutamaan branding dengan mengubah pola pikir (mindset) para aparatur sipil negara (ASN).
Tidak lagi menggunakan media sosial untuk mempromosikan para pejabat atau pimpinan, tetapi produk unggulan daerah.
"(Dinas) PTSP jangan mem-branding kepala PTSP-nya, tapi produk PTSP: perizinan tambang, perizinan batu bara, perizinan pasir, perizinan kelapa sawit. Itu yang di-branding, kemudahannya. (Dinas) UMKM (mempromosikan) produksi cokelat, produksi rotan, produksi kopi, itu yang di-branding, jangan buka tutup acara dari kepala dinasnya," tuturnya.