Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bu Mega Prihatin dan Khawatir dengan Demokrasi Setelah Airlangga Mundur dari Ketum Golkar

Minggu, 11 Agustus 2024 – 18:59 WIB
Bu Mega Prihatin dan Khawatir dengan Demokrasi Setelah Airlangga Mundur dari Ketum Golkar - JPNN.COM
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri prihatin mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Respons Megawati terkait hal itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, ketika menjawab pertanyaan wartawan, seusai konferensi pers Soekarno Run 2024, di Jakarta, Minggu (11/8).

Hasto mengatakan situasi politik terkini memberikan pembelajaran berharga bahwa politikus harus betul-betul kokoh dan bisa bersatu secara kolektif. Dan kekuatan kolektif itu akan membuat kuat dalam menghadapi tekanan apapun.

Di dalam kekuatan kolektif itu akan mampu menghadapi intervensi apa pun, bahkan dengan menggunakan hukum sekalipun.

“Ibu Mega menyatakan prihatin, dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas,” kata Sekjen Hasto mengulangi pernyataan Megawati.

Hasto sendiri mengaku terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga ssbagai Ketum Golkar. Ia mengaku langsung dipanggil untuk melapor kepada Megawati Soekarnoputri.

Hasto sendiri punya banyak pengalaman bersentuhan secara politik dengan Airlangga. Politikus asal Yogyakarta ini memuji sosok Airlangga sebagai komunikator yang baik.

“Dan membangun kerja sama politik yang baik di dalam, tetapi kadang kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKB, Perindo, dan Hanura, dan juga Partai Amanat Nasional. Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini (masih masanya) dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami (ini merupakan) suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai,” jelas Hasto.

PDI Perjuangan mengatakan situasi politik terkini memberikan pembelajaran berharga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News