Budayakan Kesadaran Berkonstitusi, Plt Sekjen MPR Sebut Pelibatan Mahasiswa Sangat Penting
Pancasila menghadapi ancaman dari ideologi dan nilai-nilai yang datang dari luar.
Demikian pula kearifan lokal, tradisi dan seni budaya, warisan nenek moyang.
Ancaman itu semakin berat, karena Pancasila belum sungguh-sungguh terapkan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan masih sebatas klaim kehebatan, dan hafalan semata.
"Inilah pentingnya membangun karakter bangsa, melalui pemahaman konstitusi. Karena konstitusi bukan semata dokumen hukum, tetapi mengandung aspek lain, seperti pandangan hidup, cita-cita, serta falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa, dan landasan penyelenggaraan negara," papar Siti Fauziah.
Selain itu, kata Siti Fauziah, konstitusi juga memuat aturan dan politik hukum untuk menjaga hubungan antara rakyat dan pemerintah.
"Konstitusi menjamin terpenuhinya hak asasi manusia, realisasi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat," kata Siti Fauziah menambahkan.
Sebagai informasi, sarasehan dengan tema 'Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pemahaman Konstitusi' itu menghadirkan dua narasumber, yaitu Tenaga Ahli pada Sekretariat Jenderal MPR Yana Indrawan, serta Dosen Fisip Unsoed Oktafiani Catur Pratiwi.
Menurut Bu Titi sapaan akrab Siti Fauziah, untuk itulah UUD 1945 harus terus dikawal agar menjadi konstitusi yang hidup (living Constitution), yaitu konstitusi yang mampu menjawab segala tantangan jaman.