Bukalapak Resmi Melantai di Pasar Modal dengan Kode BUKA
Rachmat melanjutkan, meski IPO Bukalapak dilakukan di tengah pandemi COVID-19, minat terhadap saham Bukalapak tetap tinggi.
Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia serta kunci potensi ekonomi negara kita.
"Melalui IPO ini, Bukalapak percaya kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkatan selanjutnya," serunya.
Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 setiap sahamnya.
Dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini, sekitar Rp21,9 triliun, akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya untuk melakukan investasi di beragam produk dan layanan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, serta keberlangsungan.
Silva Halim, Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Managing Underwriters) dalam IPO Bukalapak mengatakan,
”Bukalapak berhasil melalui proses IPO ini dan diterima dengan amat baik oleh para investor domestik dan internasional. Tercatat bahwa penawaran saham Bukalapak (melalui metode pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat, dengan pemesanan dari hampir 100 ribu investor," ucap Silva.
Head of Global Banking for Southeast Asia and India, UBS Nicolo Magni menuturkan pihaknya sangat bangga bisa mendukung Bukalapak dalam IPO.