Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bukti-bukti Kekerasan Aparat Saat Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja

Jumat, 04 Desember 2020 – 05:15 WIB
Bukti-bukti Kekerasan Aparat Saat Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja - JPNN.COM
Suasana bentrok antara pelajar dan polisi di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat pada 8 Oktober lalu. (Kompas.com, Garry Lotulung)

Saat itu, Miftah yang bertugas meliput di Gedung Negara Grahadi hari Kamis (8/10) berinisiatif untuk memotret penangkapan beberapa massa aksi.

Namun, anggota polisi segera menghampirinya.

"Saat memotret, sejumlah anggota polisi mengerubuti saya. Mereka mengancam dan memaksa saya menghapus foto di handphone," kata Miftah.

Bukti-bukti Kekerasan Aparat Saat Unjuk Rasa Omnibus Law Cipta Kerja Photo: Foto yang diambil wartawan CNN, Miftah Farid Rahman di sisi selasar timur belakang Gedung Grahadi. Wajah korban telah dikaburkan oleh ABC Indonesia. (Foto: Miftah Farid Rahman)

 

"Mereka juga mencoba merebut ponsel saya. Salah seorang anggota polisi dengan 'batch' kuning bahkan nyaris membanting HP saya. Beruntung, HP berhasil saya genggam."

Selama meliput, Miftah tetap diikuti polisi dan sempat dikerubuti oleh lima hingga enam anggota polisi muda.

"Hapus fotonya atau mas mau saya pentung!" ujar seorang polisi yang menurut Miftah memiliki patch nama Fatkhur.

Tidak lama setelahnya, Miftah meninggalkan lokasi.

Ketika berangkat menuju lokasi demonstrasi Omnibus Law, Edo*, seorang relawan medis asal Bandung tidak mengira situasinya akan menjadi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News