Bung Karno dan Pance Pondaag
Dalam tempo yang ini, Bung Karno sudah kehilangan kawan yang sebenar-benarnya kawan.
Mencuplik lagu 12 November karya anonim, dia dalam keadaan…berpuluh kawan di tiang gantungan, beratus-ratus melayang jiwanya. Laki dan istri dalam buangan. Beribu-ribu di dalam penjara.
Menjelang ujung pidatonya hari itu, Bung Karno mengakui, "Ya, saudara-saudara, Republik Indonesia, ia betul-betul laksana perahu yang mengarungi samudera topan yang amat dahsyat."
Dan siapa pula sangka, itulah terakhir kali Bung Karno berpidato di mimbar 17 Agustus, perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Tujuh bulan kemudian, 12 Maret 1967, sidang MPRS menanggalkan seluruh jabatannya, "mencukurnya sampai gundul". (wow/jpnn)