Calo CPNS Bilang, Sekarang Tarifnya Naik
“Mereka yang meminta, saya juga kena tipu karena saat itu saya kenal seseorang yang bisa memasukan PNS, tapi sampai sekarang tidak juga. Orang itu bermarga Purba kerja di Pemkab Simalungun, cuma sudah meninggal,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, uang tunai sebesar Rp12,5 juta tersebut adalah biaya transport pengurusan berkas K2 ke Jakarta. Namun, temannya yang bekerja di Pemkab Simalungun tersebut meminta uang tambahan.
“Uang pertama untuk ongkos. Kalaupun begitu, biar aku yang membayarnya,” ujar RS, warga Jalan Sipiso-piso, Kelurahan Silimakuta, Kecamatan Silimakuta ini, sembari berharap agar diberikan waktu untuk melunasinya.
Pasca kejadian tersebut, ia sempat mengalami sakit stroke hingga beberapa bulan sehingga terkendala melakukan pembayaran uang tersebut. Ia menjelaskan bahwa ketiga korban juga sudah meminta bantuan lembaga hukum dan dirinya sudah disomasi oleh kuasa hukum mereka.
“Tadi pagi mereka juga sudah datang menanyakan hal itu, tapi aku minta tambahan waktu dulu. Itu juga yang aku jelaskan mengenai somasi tersebut,” jelasnya.
Kasubbag Humas Polres Simalungun AKP MT Aritonang, ketika dikonfirmasi, mengatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan korban serta saksi lainnya.
“Kita tunggu saja, korban dan saksi masih perlu menjalani pemeriksaan dan kita sedang mengumpulkan bukti-bukti lainnya,” katanya mengakhiri.
Sebelumnya, kasus-kasus penipuan bermodus meloloskan CPNS juga banyak memakan korban. Tersangkanya bahkan melibatkan orang berpengaruh, mulai dari staf Kesekretariatan DPRD, orang dekat kepala daerah dan pimpinan DPRD Simalungun.