Cara Danone Indonesia Melestarikan Sumber Daya Air di DAS Ayung Bali
Sejak Juli 2013, Danone Indonesia bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal yang terdiri dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat setempat (LSM Janma), perguruan tinggi, kelompok petani, relawan serta tokoh masyarakat untuk melestarikan DAS Ayung.
Forum multisektor ini kemudian menjadi motor penggerak yang melakukan serangkaian program pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir di DAS Ayung.
Upaya Kolaboratif Terintegrasi untuk Menjaga Sumber Daya Air dari Hulu hingga Hilir Di kawasan hulu, Forum DAS Ayung melakukan program pendampingan masyarakat berbasis kearifan lokal untuk memaksimalkan konservasi sumber daya air di Glagalinggah, Kintamani.
Program ini menjadi penting karena kajian hidrogeologi menunjukkan bahwa area Kintamani adalah area tangkapan air utama bagi hulu Sungai Ayung. Untuk mengendalikan aliran air hujan dan meningkatkan penyerapan air kembali ke tanah, Forum DAS Ayung telah membangun lebih dari 2,600 rorak (saluran/parit buntu), melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan 4.000 pohon.
Dalam pengembangan ekonomi masyarakat, Danone Indonesia bersama Forum DAS Ayung melakukan pendampingan masyarakat dalam mengembangkan Program Desa Wisata berbasis konservasi dan budaya.
Pendampingan yang dilakukan telah membuahkan hasil, dengan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah menjadi salah satu tujuan wisata yang populer. Danone Indonesia bersama masyarakat adat telah merancang lokasi wisata, termasuk melakukan pembukaan jalur trekking dan area camping, pembangunan amphitheatre, serta pengayaan jenis tanaman budaya dan adat Bali seperti Taru Pramana untuk keperluan upacara, tanaman kopi, dan tanaman obat-obatan tradisional.
Memahami pentingnya peranan Danau Batur di wilayah hulu, Danone Indonesia bersama mitra mengembangkan konsep Agromina sebagai upaya untuk mengatasi polusi amonia di Danau Batur.
Konsep ini menggabungkan pertanian dan perikanan. Pada praktik perikanan, Danone Indonesia mengembangkan proses budidaya ikan menggunakan air yang diperkaya nutrisi.