Cegah Militer Kembali Berkuasa, 7 Partai Oposisi Bersatu
jpnn.com, BANGKOK - Oposisi tak ingin menanti. Mereka sudah membentuk koalisi meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand belum mengumumkan hasil resmi.
Kemarin, Rabu (27/3) mereka menggelar konferensi pers untuk mengumumkan bergabungnya tujuh partai. ''Kami ingin menghentikan rezim junta militer,'' ujar kandidat perdana menteri (PM) yang diusung Pheu Thai Party (PTP), Sudarat Keyuraphan, seperti dikutip CNN.
Koalisi yang menyebut diri sebagai Front Demokratik itu mengumpulkan 255 kursi dari 376 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintah. Jumlah kursi oposisi masih bisa bertambah.
Sebab, penghitungan belum 100 persen. Ada beberapa partai lain yang belum menentukan sikap berpihak ke mana. Misalnya, Democrat Party dan Bhumjaithai Party.
BACA JUGA: Pemilu Thailand: Video Kecurangan Petahana di Markas Tentara
Kalau toh pada penghitungan akhir nanti mereka mendapatkan lebih dari 376 kursi, belum tentu oposisi bisa memilih PM. Berdasar aturan pemilu yang dibuat junta militer, yang boleh membentuk pemerintahan dan memilih PM adalah partai atau koalisi yang didukung lebih dari separo anggota house of representative alias majelis rendah dan senat alias majelis tinggi.
Nah, 250 anggota senat dipilih langsung oleh junta militer sebelum pemilu. Bisa dipastikan mereka semua akan memberikan suara kepada koalisi partai yang mengusung PM incumbent Prayuth Chan-o-cha. Tanpa dukungan senat, koalisi oposisi tak berarti.
''Partai-partai dari Front Demokratik mendapatkan dukungan paling banyak dari rakyat,'' tegas Sudarat seperti dikutip Reuters.