Cegah Penyakit Mematikan, Ilmuwan Teliti Sistem Kekebalan Tubuh Kelelawar
Para ilmuwan menemukan bahwa kelelawar hanya memiliki tiga hormon kimia - atau interferon - yang melawan infeksi, jauh lebih sedikit dari jumlah interferon yang ditemukan pada manusia.
"Ini mengejutkan mengingat kelelawar memiliki kemampuan unik ini untuk mengontrol infeksi virus yang mematikan pada orang dan nyatanya mereka bisa melakukan ini dengan angka interferon yang lebih rendah," ungkap Dr Michelle.
Para ilmuwan sekarang akan bisa melihat bagaimana mereka mengarahkan respon imun spesies lain agar berperilaku dalam cara yang mirip dengan kelelawar, yang secara dramatis bisa mengurangi tingkat kematian yang terkait dengan penyakit, seperti Ebola.
Terapi interferon sudah digunakan untuk mengobati pasien dengan kondisi seperti hepatitis C dan multiple sclerosis tetapi ada efek samping yang berbahaya dari interferon dosis besar.
"Jika kami bisa mengarahkan respon itu sehingga ia tak merangsang efek racun tetapi memicu respon anti-virus, itu sungguh fantastis," sebut Dr Michelle.
Langkah selanjutnya, yang akan menjadi proses panjang, adalah memahami bagaimana kelelawar bisa mentolerir interferon tingkat tinggi tanpa efek samping berbahaya yang terlihat pada manusia.
Indikasi awal adalah gen yang terinduksi interferon kelelawar, yang kurang meradang ketimbang mereka yang diaktifkan pada spesies lain.
Penelitian internasional ini telah dipimpin oleh lembaga penelitian Australia ‘CSIRO’, bekerja sama dengan ‘Duke-NUS Medical School’ dan Institut Burnet.