Celetukan Johan Budi Mengundang Tawa, Titi Honorer K2 Berlinang Air Mata
"Ini mau interupsi ke siapa nih, kursi pimpinan komisinya masih kosong," celetuknya.
Interupsi Johan sejenak membuat suasana jadi ramai, mengundang tawa hadirin. Hanya, tidak bertahan lama, mantan jubir Presiden Joko Widodo ini kembali interupsi.
"Waktu sudah menunjukkan pukul 10.37, gimana nih ada keputusannya enggak? Mau rapat atau enggak?. Karena pimpinan komisi belum ada, saya interupsinya ke Bu Ani saja," ujar Johan yang lagi-lagi disambut tawa peserta rapat.
Beruntung, tidak sampai ada interupsi ketiga, Wakil Ketua Komisi II Arwani Thomafi datang dan memimpin rapat. Karena ini rapat perdana di awal tahun, seluruh anggota dewan mengenalkan dirinya. Demikian juga dengan para pemimpin forum yang diundang.
Usai mengenalkan diri, Ketum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said yang diberikan kesempatan pertama bicara, mengungkapkan desakan terhadap revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Ada 416 DPRD kabupaten sudah mengeluarkan surat rekomendasi dukungan kepada DPR RI untuk membahas revisi UU yang dinantikan para honorer K2 itu.
Dia yakin, hanya revisi jalan satu-satunya hononer K2 menjadi PNS. Tidak akan mungkin Presiden Joko Widodo mengeluarkan diskresi berupa Keppres seperti yang diberikan untuk bidan desa PTT usia 35 tahun ke atas.
"Presiden tidak akan keluarkan diskresi karena melanggar aturan undang-undang. Makanya ADKASI berjuang mengawal revisi UU ASN lewat Komisi II karena ini jalan satu-satunya," terangnya.
Usai bicara, kesempatan diberikan kepada empat pengurus forum lainnya. Dari paparan empat forum ini, masalah honorer K2 yang mendapat sambutan antusias dari para anggota.