Central Java Investment Business Forum Resmi Dibuka, Pak Ganjar Persilakan Investor Masuk ke Jateng
Ganjar menambahkan, sektor pariwisata dan Usaha Kecil Menengah (UKM) juga perlu diperhitungkan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pendampingan dan melakukan koordinasi, agar bisa memenuhi spesifikasi industri besar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyambut positif CJIBF 2020. Menurutnya, Jawa Tengah menjadi salah satu primadona investasi.
"Saya punya keyakinan, ke depan Jawa Tengah adalah provinsi yang mendapat limpahan investasi baik PMA maupun PMDN," paparnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut pemulihan pertumbuhan ekonomi di Jateng telah pulih mulai pada triwulan III 2020. Tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,93persen (yoy) atau 4,66 persen (qtq).
UMR dan Infrastruktur Jadi Pemacu Investor
Head of Sales and Marketing PT Kawasan Industri Kendal, Juliani Kusumaningrum mengatakan iklim investasi di Jawa Tengah sangat kondusif. Hal itu ditopang dengan kemudahan perizinan dan infrastruktur.
“Kedekatan dengan trans Java Toll Road sangat dekat, kemudian ada rencana pembangunan Kendal International Seaport. Kemudian UMR kalau kita bandingkan dengan Jabar atau Jatim itu efisiensinya 100 persen," ujarnya.
Di sisi lain, dengan ditetapkannya KIK sebagai kawasan ekonomi khusus maka ada kebijakan perpajakan bagi pelaku investasi di kawasan itu. Sebagi informasi, di masa Pandemi COVID-19 ada lima penanaman investasi di KIK.