Cerita Tenaga Pendidik Selama Pandemi COVID-19 untuk Menyampaikan Pengajaran
Kuota internet ini bisa dimanfaatkan oleh setiap jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta. Sebanyak 35,5 juta pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia telah menerima manfaat ini sejak September 2020 lalu.
“Kemudian dengan bantuan dari pemerintah sangat membantu sekali sehingga perencanaan keuangan keluarga bisa kembali normal," tutur dia.
Hal serupa juga disampaikan Arya Wiratman, Guru SDS Islam Ibnu Hajar Cipayung, Jakarta Timur. Semasa pandemi, pembelajaran virtual mengharuskan tenaga pendidik menyiagakan uang ekstra untuk membeli kuota internet.
Namun, program bantuan kuota internet dari pemerintah sangat membantu dirinya. Setidaknya, beban perekonomian keluarga tidak terlalu berat semasa pandemi.
“Sebelum ada bantuan kuota internet, kondisi sangat sulit dan terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan harus pintar mengatur keuangan keluarga dan menyisihkan agar kebutuhan kuota internet terpenuhi. Setelah ada bantuan sangat meringankan beban pengeluaran sehari-hari," kata Arya.
Hal senada juga diungkapkan Sri Murni, Dosen STKIP PGRI Bandar Lampung. Sebelum datang bantuan, pengajar harus pintar menyisihkan uang untuk membayar kuota.
"Sangat bersyukur dengan bantuan pemerintah baik dalam bentuk pulsa maupun Bantuan Subsidi Upah (BSU). Uang yang awalnya kami sisihkan untuk kuota bisa kembali kami pakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.
Menurut data survei dari Lembaga Arus Survei Indonesia per Oktober 2020, sebanyak 85,6 persen responden menilai bahwa program Bantuan Kuota Data Internet ini meringankan beban ekonomi orang tua pelajar atau mahasiswa dalam membeli paket internet.