Cine-Concert 'Samsara' Karya Garin Nugroho Pertama Kali Dipentaskan di Indonesia
'Samsara' menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali, seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.
Paduan musik gamelan Bali digarap I Wayan Sudirana dan musik elektronik dari grup Gabber Modus Operandi, menciptakan pengalaman sinematik yang unik dan eksperimental.
Mengambil latar Bali tahun 1930-an, 'Samsara' bercerita tentang perjalanan seorang pria dari keluarga miskin yang melakukan perjanjian gaib demi mendapatkan kekayaan, namun justru membawa kutukan bagi keluarganya.
Sutradara 'Samsara' Garin Nugroho menjelaskan film ini menjadi contoh bagaimana budaya tradisional dapat dihidupkan kembali dalam konteks modern, mempertemukan seni masa lalu dengan inovasi masa kini.
"Samsara merupakan film bisu pertama di dunia yang bernuansa budaya dan tradisi Bali, dengan menggunakan paduan iringan musik elektronik dan gamelan Bali. Bagi saya ini merupakan eksperimen menarik, dan melalui bereksperimen artinya kita memaknai hidup yang terus melakukan perjalanan baru," ujar Garin Nugroho.
'Samsara' juga turut menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali, di antaranya Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, dan penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali.
Setelah pertunjukan perdananya di Indonesia, karya 'Samsara' dijadwalkan akan menjalankan World Tour ke beberapa negara di dunia.
“Tentunya kami sangat bersyukur dengan dukungan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, sehingga karya 'Samsara' dapat dinikmati khalayak luas melalui panggung Indonesia Bertutur," ucap Garin.