Combiphar dan Perapi Edukasi Tenaga Medis di Manado
Pengetahuan mengenai cara perawatan luka bakar yang tepat dan benar menjadi sangat penting dalam membantu penyembuhan luka yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasienselanjutnya.
Oleh karenaitu, tidak hanya tenaga medis profesional yang diperlukan, keberadaan produk farmasi yang andal juga memainkan peranan penting.
Senior GM Marketing Women’s Health and Active Day Care Combiphar Ni Ketut Sukartiwi menjelaskan, kasus luka bakar banyak terjadi pada anak di bawah usia lima tahun dan rata-rata terjadi di rumah tangga.
Sukartiwimengatakan, berangkat dari kondisi tersebut, Combiphar melalui produk Mebo yang telah dipercaya oleh dokter di Indonesia sejak 2006 untuk penanganan luka bakar mempunyai misi untuk mengedukasi masyarakat.
“Lebih dari itu, kami ingin mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia produk obat luka bakar. Satu di antaranya adalah Mebo sebagai P3K di rumah. Saat ini Mebo telah menjadi pilihan utama dokter untukpenanganan luka bakar di rumah sakit,” kata Sukartiwi.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perapi Donna Savitry menyatakan, sinergi berupa edukasi tentang luka bakar dan luka lainnya untuk para dokter umum di Indonesia diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Kasus luka bakar menjadi wewenang dan kompetensi dokter bedah plastik. Namun, hal ini belum sejalan dengan kondisi di lapangan di mana keberadaan dokter bedah plastik dan luka bakar terutama di daerah perifer (terpencil) Indonesia masih sangat minim,” ujar Donna.
Mendy H Oley dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado mengatakan, makin banyaknya tenaga medis yang memahami penanganan terintegrasi terhadap luka, termasuk luka bakar akan meminimalkan terjadinya risiko tinggi yakni cacat dan kematian.