COVID-19 Ubah Perilaku Hubungan Internasional
Keesokan harinya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menuding langkah AS menghentikan ekspor peralatan medis ke Kanada sebagai sebuah kesalahan.
Ia juga memperingatkan bahwa negeri Paman Sam itu juga masih mengimpor peralatan medis dari Kanada.
"Ini sebuah kesalahan (yang dilakukan AS) dengan menghambat atau mengurangi perdagangan dua arah barang dan jasa yang esensial, termasuk peralatan medis," kecam Trudeau seperti yang dikutip npr.org (03/04).
Analogi 'berburu rusa atau kelinci' saat pandemi
Contoh kasus tadi bisa menjadi gambaran bagaimana negara berperilaku dalam kondisi pandemi.
Assisten professor dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, Randy Wirasta Nandyatama menilai, respon terhadap pandemic COVID-19 memang masih cenderung negara-sentris, 'mencari selamat sendiri', dan didominasi pendekatan keamanan ketimbang kemanusiaan.
Padahal, menurutnya, jika negara-negara di dunia menyadari pentingnya kolaborasi internasional, penanganan COVID-19 dapat terjadi lebih cepat dan akan terjadi reformasi tatanan global.
Randy meminjam analogi 'berburu rusa' atau 'stag hunt' milik Jean-Jacques Rousseau, untuk menjelaskan model problem koordinasi pandemi saat ini.