Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Curiga Ada yang Tak Beres dengan MRT

Jumat, 11 Maret 2016 – 16:23 WIB
Curiga Ada yang Tak Beres dengan MRT - JPNN.COM
Pengerjaan proyek MRT di Jalan Sudirman, Jakarta. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Penegak hukum diminta mengusut dugaan penyelewengan dalam megaproyek mass rapid transit (MRT). Terutama terkait penunjukan konsorsium yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

Menurut pengamat transportasi Budyatna, dugaan penyelewengan tersebut tidak bisa dibiarkan, terlebih nilai megaproyek yang sangat fantastis yakni mencapai Rp 15 triliun. “Dugaan penyelewengan ini bisa mengarah pada korupsi," tegasnya, Jumat (11/3).

Dia menegaskan, penegak hukum termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi harus segera melakukan pengusutan. Guru besar Universitas Indonesia itu mengatakan, kalau benar terjadi penyelewengan, akan sangat berbahaya dan  berdampak buruk bagi kualitas MRT.

Jika pada tahap penunjukkan konsorsium saja  sudah melanggar hukum, bisa diperkirakan pengerjaan yang dilakukan
akan mengorbankan kualitas dan keamanan. “Kalau kelak sudah jadi dan tiba-tiba ambruk bagaimana? Masyarakat juga yang
menjadi korban kan?” kata dia.

Ia mengatakan, menteri dan pejabat terkait harusnya belajar dari kasus Hambalang yang menyeret Menpora kala itu, Andi Alfian Mallarangeng. "Jangan mengulangi hal-hal yang tidak baik. Penunjukan pelaksana proyek yang tidak sesuai aturan dan prosedur, pasti terjadi karena proses yang juga ilegal,” ujarnya.

Sekjen Transparansi Internasional Indonesia (TII) Dadang Trisasongko juga menegaskan dugaan penyelewengan proyek MRT harus diusut tuntas. Termasuk di antaranya, jika terdapat dugaan penyelewengan dalam penunjukan konsorsium pelaksana proyek.

Dalam hal ini, baik yang berupa penyelewengan dalam proses lelang atau pun jika dilakukan melalui mekanisme
penunjukkan langsung yang tidak sesuai aturan. “Terkait proyek MRT di Jakarta, harus dicek, apakah betul merupakan penunjukan langsung. Kalau iya, apa alasannya, untuk paket pekerjaan yang mana karena di proyek itu ada beberapa paket yang dilelang," paparnya.

Selama ini, kata dia, publik mengetahui bahwa ada proses lelang terhadap pekerjaan proyek MRT. "Dan ada beberapa perusahaan yang ikut lelang,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close