Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Daging Anjing Laris Manis, Langsung Dieksekusi di Tempat

Rabu, 03 Oktober 2018 – 00:06 WIB
Daging Anjing Laris Manis, Langsung Dieksekusi di Tempat - JPNN.COM
Anjing yang diperdagangkan di Pasar Beriman, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (29/9). Foto: REZA MANGANTAR/MANADO POST

Harganya Rp 35 ribu/kg. Bisa dibeli seekor utuh atau ditimbang kilo. Kalau tidak laku, ditaruh di freezer untuk dijual esoknya.

Di lapak lain ada Ariel. Pedagang ini mengaku sudah puluhan tahun menjajakan daging anjing. Dalam sehari bisa menjual 500 kg daging. "Kira-kira kalau lagi ramai, laku sampai 50 ekor anjing," ungkapnya.

Sama halnya dengan di Tomohon, Pasar Pinasungkulan di Manado juga menjual bebas daging anjing hingga ular. Meski pasar ini berada di ibu kota provinsi, namun pedagang tak segan menjual daging anjing. Bahkan cara ‘mengeksekusinya’ tak jauh berbeda dengan yang dilakukan pedagang di Tomohon.

"Jika hari biasa kita bisa jual dua sampai tiga ekor dengan harga 350 ribu. Pasokannya kami dapat dari Gorontalo, Toli-toli dan Palu. Paling cepat tiga minggu satu kali pasokan diterima,” ucap Aneke Rakian, salah satu penjual.

Mengapa daging anjing masih laris di pasaran? Satu-satu alasannya adalah karena banyak yang mengonsumsinya. Salah satunya Jodi Pongoh. Warga Manado ini mengaku doyan mengonsumsi daging anjing.

“Saya paling senang daging dimasak pakai cabai yang banyak. Namanya RW,” sebutnya. Jika hari-hari biasa, kata pegawai swasta ini, dirinya sudah punya restoran langganan. “Di Manado mulai banyak yang jual masakan daging anjing,” tukasnya.

Ya. Restoran atau tempat makan dengan menu daging anjing bisa ditemukan di Manado. Salah satunya di daerah Malalayang. Di sini dijual makanan ekstrem. Dari daging anjing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan ular. Bahkan bukan hanya warga Manado yang rutin datang ke restoran ini. Warga di luar Manado kerap memesannya.

Tak heran jika dari data yang didapat Manado Post, seminggu jumlah anjing yang dibantai atau dijadikan santapan oleh masyarakat Sulut berjumlah 8.400 ekor hingga 9.800 ekor.

Hampir semua pasar tradisional dan modern di wilayah Sulut ada penjual daging anjing, yang tak pernah kehabisan pasokan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News