Dahlan Kaget Lihat Luhut Pandjaitan, Bicara Politik Bagai Hiburan
Setelah itu Dahlan mencoba untuk pamit karena tidak baik membesuk orang sakit berlama-lama, apalagi sudah lebih 30 menit dia di sana.
Namun, Luhut menahannya. ''Makan bersama dulu,'' Dahlan menirukan perkataan Pak Luhut.
Meja makan pun ditarik ke depan sofa. Putrinya Luhut mengambil dua piring. Tiap piring berisi nasi goreng ala Jepang dan sayur selada segar lima lembar.
Lalu ada satu piring besar berisi daging wagyu. Diiris-iris tipis. Banyak sekali. Memenuhi piring besar.
Saat itu Dahlan melihat Pak Luhut sudah makan daging yang dihidangkan itu. Konon, sang menko sudah boleh memakan apa saja.
"Saya pun ambil wagyu-nya. Agak banyak. Maksud saya: agar beliau kebagian sedikit saja. Dan lagi, haha, ini kan daging wagyu. Kapan lagi," tutur Dahlan.
Sambil makan, kata Dahlan, Pak Luhut masih telepon anak buahnya lagi. Minta laporan perkembangan pekerjaan. Yakni perlunya Indonesia punya rumah sakit seperti tempat dia dirawat. Lalu bicara politik lagi.
"Saya pun melirik jam dinding. Sudah satu jam lebih. Pak Luhut masih sangat bersemangat. Saya tidak boleh terpancing. Pak Luhut tidak boleh terlalu excited. Belum boleh," ujar Dahlan.