Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

DAK Malang Tersunat 13 Miliar

Sabtu, 24 Oktober 2009 – 00:47 WIB
DAK Malang Tersunat 13 Miliar - JPNN.COM
Jika tahun anggaran 2009 mencapai Rp 471 miliar, pada 2010 nanti menjadi Rp 494 miliar. Kenaikan DAU tersebut salah satunya karena kenaikan gaji guru sebanyak 5 persen. "Alokasi terbesar tetap di dinas pendidikan," tandas Imam. Sedangkan untuk penyerapan APBD 2009 hingga kemarin masih berada pada kisaran 60 persen. Artinya, masih ada 40 persen dana belum terserap. "Mekanisme pencairan bertahap tiga kali. Masing-masing 30 persen, 30 persen, lalu 40 persen. Nah, 40 persen ini ditargetkan terserap hingga akhir tahun," tambah dia.

Sementara itu, hingga kemarin proses penyusunan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) 2010 hampir tuntas. Imam mengatakan, finalisasi rancangan anggaran dari seluruh SKPD akan dilakukan Senin (26/10) besok. "Dijadwalkan 28 Oktober KUA-PPAS kami serahkan ke dewan. Dengan begitu bisa segera dibahas dan ditetapkan," ucapnya. Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang Arif Darmawan akan menyerahkan pembahasan KUA-PPAS hingga RAPBD 2010 pada tiga pimpinan dewan lain. Yakni, Priyatmoko Oetomo, Abdul Rachman, dan Ahmadi. Penyerahan tugas itu karena Arif menunaikan ibadah haji hingga Desember.

 "Sudah kami bicarakan bersama. Yang jelas jangan sampai kepergian saya menjadi hambatan. Aturan kolektif kolegial harus diterapkan," jelas Arif beberapa saat setelah penetapan pimpinan dewan definitif di gedung dewan kemarin. Arif berharap semua pembahasan itu bisa dituntaskan pertengahan Desember. Sehingga masih ada waktu satu minggu untuk konsultasi dengan gubernur sebelum RAPBD ditetapkan akhir Desember. "Harus maraton memang karena konsekuensinya begitu," kata Arif. (nen/ aj )

MALANG - Dana alokasi khusus (DAK) Pemkot Malang tahun anggaran 2010 terpangkas Rp 13 miliar. Dari jatah tahun 2009 yang mencapai Rp 20 miliar, di

Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close