Dalai Lama Menilai Pemimpin Komunis China, Kata-katanya Pedas, Bikin Panas
China merebut kendali atas Tibet setelah tentaranya masuk ke wilayah itu pada 1950 dalam apa yang disebut "pembebasan penuh damai". Sejak itu Tibet menjadi salah satu wilayah terbatas dan sensitif di negara itu.
Beijing memandang Dalai Lama --yang mengungsi ke India pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan penguasa China-- sebagai "pemecah belah" atau separatis berbahaya.
Dia telah berjuang selama beberapa dekade untuk menarik dukungan global bagi otonomi budaya dan bahasa di tanah kelahirannya yang terpencil dan bergunung.
Dalai Lama mengatakan dia secara luas mendukung ide Komunisme dan Marxisme. Dia tertawa saat menceritakan anekdot tentang dirinya yang pernah berpikir untuk bergabung dengan Partai Komunis namun dicegah oleh seorang teman.
Ketika ditanya soal Taiwan, dia berpendapat pulau itu merupakan pusat sesungguhnya dari budaya dan tradisi kuno China karena China daratan kini "terlalu dipolitisasi".
"Secara ekonomi Taiwan banyak dibantu daratan China," kata dia.
"Dan budaya, budaya China, termasuk Buddhisme, saya pikir saudara dan saudari di China daratan bisa belajar banyak dari saudara dan saudari di Taiwan."
Meskipun Dalai Lama mengatakan dia tak punya rencana bertemu pemimpin China Xi Jinping, dia mengatakan akan senang mengunjungi lagi teman-teman lama di sana.