Dana Indonesiana Terbukti Memacu Kreativitas Sineas Lokal
Film-film yang mengutamakan muatan lokal itu, lalu diputar lewat media layar tancap. Sebelum ada Dana Indonesiana, mereka biasanya hanya bisa membuka sebanyak 16 titik pemutaran layar tancap. "Setelah ada Dana Indonesiana ini, kami bisa membuka nonton layar tancap sampai 30 titik,’’ tuturnya.
Kemudian, pembuatan film bisa sampai melibatkan 20 sekolah. Nangki mengatakan mereka juga bertekad untuk terus melakukan regenerasi. Caranya dengan membuat kelas-kelas non formal untuk komunitas film lokal, sehingga keberadaan sineas di kawasan Purbalingga dan sekitarnya terus bermunculan ke depannya.
Nangki berharap program Dana Indonesiana yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan itu terus dipertahankan.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan Dana Indonesiana merupakan pemanfaatan hasil kelola Dana Abadi Kebudayaan.
Tujuan utama dari program ini adalah menempatkan publik, pelaku budaya sebagai inisiator dan penggerak pemajuan kebudayaan.
Seiring dengan perjalanan waktu, Dana Indonesiana memberikan kontribusi dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia.
Hilmar mengatakan pendanaan Dana Indonesiana juga untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia.
"Kegiatan kebudayaan berbasis masyarakat meliputi produksi seni, riset kebudayaan, partisipasi dalam forum kebudayaan dunia menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk makin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," pungkasnya. (esy/jpnn)