Dari Holiday Inn, Anggur Merah Meggy Z. Mengalun
Selasa, 30 September 2008 – 04:48 WIB
Seperti Faisol, beberapa warga Indonesia mengaku ada satu lagi obat rindu yang selama ini mereka tunggu. Mereka, khususnya mukimin (orang Indonesia yang tinggal di Arab Saudi), ingin bisa membaca koran Indonesia untuk mengikuti peristiwa di tanah air setiap hari.
Maklum, mereka hanya bisa membaca koran Indonesia tiga bahkan seminggu sekali. Itu pun mereka peroleh dari pramugari yang baru tiba di Arab Saudi. Akibatnya, orang Indonesia di Arab sering ketinggalan informasi.
’’Kalau ada koran Indonesia yang terbit setiap hari di sini, sangat bagus. Kami bisa mengikuti perkembangan terkini di tanah air,’’ ujar Haekal, pria asal Jember yang baru lulus dari Universitas Ulumul Quro’ Makkah.
Berbeda dari para TKI pria, beberapa TKW (tenaga kerja wanita) yang ditemui Jawa Pos malah lebih memprihatikan. Saat menuruni lift dari lantai 14 (tempat kami menginap) di Menara 5 Hotel Hilton, kami beberapa kali bareng rombongan keluarga orang Arab. Rata-rata jumlahnya enam sampai 10 orang. Bahkan, ada yang lebih. Mereka terdiri atas ibu-bapak dan anak-anak.
Bisa ditebak, salah seorang di antara anggota rombongan itu biasanya pasti orang Indonesia. Sebab, banyak orang Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana. Meski wajah dibungkus burqa dan badan dibalut baju abaya, jati diri TKW mereka tidak bisa ditutupi.
Sangat mudah mengenali identitas TKW itu. Misalnya, mendorong kursi roda majikan, menggendong anak majikan, atau membawa barang-barang bawaan majikan. Sedangkan sang majikan hanya menenteng tas serta koper.