Daya Beli atau Investasi? Begini Usul Legislator
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati meminta pemerintah memprioritaskan peningkatan daya beli masyarakat di berbagai daerah..
Menurut dia hal ini penting ketimbang menarik lebih banyak investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Anis menilai investasi dalam ekonomi makro tidak memiliki peran sebesar konsumsi rumah tangga yang mendominasi kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 57 persen.
“Jika tujuannya ingin menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahwa kita tahu tahun 2020 kita mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama tiga kuartal berturut-turut, jadi kalau mau menaikkan yang terbesar adalah dari variabel konsumsi rumah tangga,” ujar Anis dalam keteranganya di Jakarta, Minggu (2/5).
Adapun indikator konsumsi rumah tangga ialah pembelanjaan dari masyarakat, sehingga para pemasok dapat memasok barang-barang untuk masyarakat.
Hal tersebut, lanjut Anis, akan menggerakkan ekonomi sehingga roda perekonomian dapat berjalan.
"Daya beli masyarakat memiliki hubungan dengan pendapatan," katanya.
Anis menilai keterpurukan pendapatan akibat adanya PHK dan usaha masyarakat yang bangkrut.
"Sehingga mempengaruhi daya beli yang akhirnya mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga. Secara kasat mata negara-negara sedang fokus dalam menangani pandemi, karena ketika pandemi berakhir, ekonomi dapat bergerak lagi," ujar Anis.