Deddy Corbuzier dan LGBT
Oleh Dhimam Abror DjuraidCorbuzier kemudian meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Dia mengaku bertindak tolol.
"Tololnya saya tidak tahu kalau mereka lagi menghapal Qur'an, dan itu harus diklarifikasi. Memang sayanya bodoh banget pada saat itu, tidak bisa melihat situasi yang terjadi saat itu. I dont know that, and I'm sorry. Intinya memang saya harus belajar lebih banyak lagi."
Begitulah penegasan Deddy.
Namun, kali ini konten mengenai pasangan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) juga memantik banyak komentar kritis netizen. Dibanding dengan kasus santri tutup kuping, kali ini reaksi netizen jauh lebih keras.
Selama dua hari sejak Senin (9/5) tagar #UnsubcribePodcastCorbuzier menjadi pemuncak daftar trending topic Indonesia. Impaknya terlihat langsung pada jumlah subscriber Deddy Corbuzier yang merosot sampai 40 persen lebih, dari 20 juta menjadi 11,1 juta.
Hanya dalam semalam, Deddy kehilangan 8 juta subscribers. Netizen menganggap Corbuzier hanya mengejar pendapatan dari iklan dan mengabaikan konten yang cerdas sesuai dengan tagline-nya.
Bisa dipastikan kali ini dampaknya jauh lebih besar dari kasus santri tutup kuping. Pada polemik soak santri tutup kuping, netizen lebih tersegmentasi pada kalangan muslim.
Namun, kali ini yang bereaksi keras datang dari kalangan yang lebih luas. LGBT menjadi fenomena yang harus diwaspadai di Indonesia.