Demi Berlebaran dengan sang Ibu, Tiga Bocah Gowes dari Palembang ke Tangerang
Banyak pengalaman seru yang mereka alami. Yang diingat adalah mereka dikejar anjing saat berada di tengah hutan. Mereka harus mengayuh lebih kuat lagi.
Rizal yang membonceng Aslam pun ngos-ngosan. Namun tak pantang menyerah. Kecelakaan kecil pun mereka alami.
”Kakak saya sempat jatuh di perjalanan. Saya dan Aslam sampai Bakauheni lebih dulu,” cerita anak kedua di antara enam bersaudara itu.
Sambil menunggu Okta, Aslam dan Rizal beristirahat di pos PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry.
Saat itulah mereka bertemu dengan Rizki Dwianda, vice president services and assurance PT ASDP. ”Awalnya saya tidak percaya kalau mereka mau beli tiket,” kata Rizki saat dihubungi Jawa Pos.
Pria 30 tahun itu mengira Aslam dan Rizal sebagai warga sekitar pelabuhan. Rizal yang berbadan lusuh langsung duduk di depan kipas angin.
”Pak, saya tidak punya handphone. Kalau beli tiket di sini bisa?” kata Rizki menirukan perkataan Aslam. Aslam menunjukkan bahwa mereka hanya memiliki uang Rp 20 ribu.
Permintaan itu tidak lantas dikabulkan Rizki. Dia takut Aslam berbohong. ”Saya tanya orang tuanya mana. Aslam bilang datang dengan kakaknya,” ucap Rizki.