Demi Kepentingan PMI, Kepala BP2MI: Saya Siap Bersujud di Hadapan Menkeu dan Mendag
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku siap bersujud di hadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) demi membela kepentingan pekerja migran Indonesia (PMI).
Benny siap sujud memohon agar barang-barang milik PMI yang tertahan di beberapa pelabuhan dengan dalih melanggar ketentuan, bisa segera dilepas.
“Ibu Menteri Keuangan yang terhormat, Pak Zulkifli Hasan yang terhormat, jika syaratnya saya harus bersujud di kaki Anda berdua demi bebasnya, dilepasnya, dikeluarkannya barang-barang milik pekerja migran Indonesia, saya Benny Rhamdani akan melakukan itu,” ujar Benny dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
“Tidak ada kehinaan bagi saya untuk melakukan itu, sepanjang yang saya lakukan itu untuk menyelamatkan para pekerja migran Indonesia atas barang-barang yang ditahan,” kata Benny.
Diketahui, pemerintah sedang membahas peraturan yang salah satu isinya merelaksasi pajak dari barang-barang kiriman PMI ke Tanah Air.
Namun, penyusunan peraturan itu dinilai Benny lamban, sehingga mengorbankan kepentingan PMI yang dianggapnya sudah banyak berjasa bagi bangsa. Terlebih, penahanan barang-barang PMI dinilainya kerap terjadi.
Benny memaparkan total ada 102 kontainer yang berisi barang-barang milik PMI yang ditahan pihak bea cukai.
Sebanyak 67 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan 35 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.