Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demi Kurikulum 2013, Kemendikbud Buka Klinik Guru

Jumat, 01 Agustus 2014 – 12:01 WIB
Demi Kurikulum 2013, Kemendikbud Buka Klinik Guru - JPNN.COM

jpnn.com - SURABAYA – Kemendikbud berupaya mengatasi satu per satu masalah yang terjadi menjelang penerapan kurikulum 2013 di seluruh sekolah. Salah satunya, problem ketidakpahaman guru mengenai kurikulum baru ini. Karena itu, Kemendikbud membuka klinik guru (teaching clinic) di seluruh kabupaten/kota.

Pemerintah juga menyelenggarakan konsultasi online. Guru bisa berkonsultasi dan sharing soal kendala selama mengajar.

Mendikbud M. Nuh menuturkan, untuk bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa, guru harus memahami K-13 (kurikulum 2013). ’’Kalau guru tidak menguasai, cara mengajarnya bagaimana?’’ katanya saat mengadakan konferensi pers di Hotel Mercure, Surabaya, Kamis  (31/7).

Karena itu, Kemendikbud memberikan pelatihan terhadap guru. Salah satu materi yang diajarkan mengenai metodologi pembelajaran. Mantan rektor ITS tersebut menyebutkan bahwa ada 1,3 juta guru yang dilatih. Mulai jenjang SD hingga SMA/SMK. Mereka dilatih serentak pada kurun waktu yang sama. Materi yang diajarkan sudah terstandardisasi.

’’Karena itu, saya paham, di antara 1,3 juta guru yang dilatih, ada yang belum ngeh. Pelatihan seperti ini, yang diikuti 1,3 juta guru, baru kali pertama dilakukan,’’ ungkapnya.

Nuh memaparkan, nilai rata-rata nasional guru yang mengikuti pelatihan adalah 71. Nilai terendah yang diperoleh guru adalah 40, sedangkan nilai tertinggi mencapai 93. Dilihat dari kurva atau grafik oleh Kemendikbud, tidak sampai 10 persen guru di seluruh Indonesia yang meraih nilai terendah. ’’Tapi, karena ada 1,3 juta guru yang ikut pelatihan, jumlahnya kelihatan banyak,’’ tutur dia. Jumlahnya mencapai sekitar 100 ribu orang.

Namun, menurut Nuh, bukan itu intinya. ’’Ada yang paham betul, setengah paham, ada yang tidak dong. Tapi, apakah dengan sedikit yang tidak bagus itu, kemudian yang bagus tidak boleh mulai menerapkan kurikulum baru ini? Demikian pula bagi yang tidak dong apa tidak boleh diberi kesempatan?’’ ujarnya.

Bagi guru yang nilainya masih berada di bawah rata-rata, Kemendikbud sudah menyiapkan skema pendampingan. Yakni, membuka klinik guru. Semacam klinik pembelajaran. Klinik itu akan dibuka di setiap kabupaten/kota. Yang mengelola klinik adalah lembaga pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK). Guru yang sulit mengajar atau menilai bisa berkonsultasi.

SURABAYA – Kemendikbud berupaya mengatasi satu per satu masalah yang terjadi menjelang penerapan kurikulum 2013 di seluruh sekolah. Salah satunya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News