Demi Ubah Konstitusi, Presiden Mainkan Politik Dinasti Tingkat Tinggi
jpnn.com, KOLOMBO - Presiden Gotabaya Rajapaksa berharap dapat memperkuat dominasinya di Sri Lanka lewat pemilihan umum legislatif yang akan digelar besok, Rabu (5/8). Dalam pemilihan itu, dia mendukung kakak laki-lakinya, Mahinda Rajapaksa untuk menjadi perdana menteri.
Sri Lanka akan menggelar pemilu di tengah pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti 2.816 orang di negara itu. Para pemilih diwajibkan mengenakan masker, membawa pulpen sendiri, dan menjaga jarak saat memberikan suara. Suara yang diberikan para pemilih akan dihitung Kamis.
"Kami akan memastikan kalian dapat memberikan suara dengan aman," kata ketua komisioner pemilihan umum, Mahinda Deshapriya. Ia meminta masyarakat mengikuti pemilu tanpa rasa takut.
Kakak-beradik Rajapaksa membangun karier politik mereka di atas politisasi identitas Sinhala, etnis mayoritas beragama Buddha di Sri Lanka.
Oleh karena itu, Mahindra diperkirakan akan unggul dari Sajith Premadasa dan mengukuhkan posisinya sebagai perdana menteri, kata beberapa pengamat.
Premadasa, calon perdana menteri dari kubu oposisi, merupakan anak laki-laki Ranasinghe Premadasa, yang tewas dalam aksi teror bom bunuh diri oleh milisi Tamil pada 1993 saat ia menjadi presiden Sri Lanka.
Keluarga Rajapaksa pun menghendaki kekuasaan presiden yang terputus oleh pemerintahan sebelumnya sebagai upaya reformasi di tubuh pemerintah guna mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
"Mayoritas masyarakat di Sri Lanka (menunjukkan) mereka telah memutuskan ingin keluarga Rajapaksa kembali dengan memilih Gotabaya Rajapaksa sebagai presiden," kata Jayadeva Uyangoda, pengamat politik independen. Ia mengatakan pernyataan yang harus diajukan apakah mereka akan menguasai mayoritas suara untuk membuat perubahan besar di Sri Lanka.