Demokrat Mau ke Hong Kong Cari Pemilik Asia Sentinel
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) berencana mengutus pengurusnya untuk bertolak ke Hong Kong. Tujuannya adalah mencari pemilik situs Asia Sentinel yang telah mengunggah artikel berjudul Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy’.
Sekretaris Jenderal PD Hinca Panjaitan mengatakan, partainya ingin mengetahui persis soal Asia Sentinel. Sebab, alamat internet protocol (IP) Asia Sentinel berada di Hong Kong.
Namun, situs itu didaftarkan di San Francisco, Amerika Serikat. “Sampai ke mana pun kami akan kejar dia," kata Hinca di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Hinca juga mengajak Dewan Pers menghubungi Dewan Pres Hong Kong guna mengabarkan rencana utusan PD mencari informasi tentang Asia Sentinel. Bahkan, Hinca juga meminta perwakilan dari Dewan Pers Indonesia untuk turut serta.
"Dalam satu atau dua hari ini, kami akan berangkat ke sana," kata dia.
Hinca juga mengkritisi isi artikel berjudul Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy’ di Asia Sentinel yang ditulis sendiri oleh pendirinya, John Berthelsen. Dalam artikel itu, kata Hinca, yang ditulis adalah sengketa perdata antara J Trust dengan Weston Capital International di Mahkamah Agung Mauritius.
"Menurut berita ini ada 448 halaman gugatan itu yang juga didaftarkan di pengadilan di Mauritius, tapi tidak dikasih tahu daftar perkaranya, sudah sidang atau belum. Persoalannya, gugatan tidak ada satu pun tentang SBY dan Demokrat. Tapi dia (John, red) menyimpulkan dan beropini bahwa Century itu bank SBY dan tempat cuci uang Demokrat," kata politikus berlatar belakang advokat itu.
Hinca pun melihat banyak kerancuan dalam artikel tersebut. Terlebih, kasus Bank Century sudah ditutup.