Desak Evaluasi Data Warga Miskin
Kamis, 04 Juli 2013 – 07:40 WIB
“Bisa jadi warga yang seharusnya mendapat BLSM malah tidak dapat. Maka dari itu, harus ada pemutakhiran data,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).
Dia mengaku terpaksa mengembalikan kartu BLSM, sebanyak sepuluh kartu akibat tak tepatnya sasaran. “Dari pada ribut dan salah paham sama warga, lebih baik saya kembalikan ke kantor pos,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Pos Djuanda Dody menjelaskan, pihaknya hanya membayarkan BLSM kepada masyarakat, soal datanya diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Setelah itu, data masuk ke Kementerian Sosial dan dikirimkan ke Pos Indonesia.