Detik-detik AKBP Roni Selamatkan Aisyah Putri, Histeris!
Tidak ada yang berani mendekat karena bisa saja ada sisa bom yang meledak sewaktu-waktu. Namun, Roni tergerak untuk menolong si gadis kecil malang. Dia segera berlari mendekati Ais.
Anggota lain yang melihat kejadian itu histeris tak keruan. ”Pak, hati-hati. Awas, Pak,” kata Roni, menirukan teriakan rekan-rekannya. Polisi dari Madiun itu berusaha mengabaikan teriakan tersebut. Dia sempat berhenti sejenak sebelum meraih tubuh Ais yang baru saja berdiri.
Roni memperhatikan seluruh baju yang dikenakan Ais. Mulai kerudung hijau, baju oblong, hingga celana panjangnya. Roni berusaha memastikan bahwa Ais tidak sedang dipersenjatai bom pinggang oleh kedua orang tuanya.
Tenggang berpikir Roni sangat singkat. Tak sampai satu detik. Dia berkesimpulan bahwa Ais tidak dipersenjatai bom.
Sebab, kaus Ais sedikit tersingkap dan tak menunjukkan adanya benda asing apa pun yang menempel. Roni juga sempat mencurigai celana yang dikenakan Ais sebagai tempat menyimpan bom.
Namun, analisis itu gugur setelah menyambungkan logika celana jins ketat yang Ais pakai dengan bentuk bom yang diperkirakan akan menonjol. ”Kan kelihatan kalau menyimpan sesuatu di celana,” ucapnya.
Kedua tangan Roni pun langsung meraih tubuh Ais. Teriakan dari halaman mapolrestabes semakin riuh. Para anggota yang menyaksikan aksi nekat itu seolah-olah tak percaya. Ternyata, Roni berani menggendong Ais.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menyebut aksi itu sungguh berani. ”Ngeri. Berani dia,” kata dia. Mantan Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim itu menyebut kondisi saat itu genting. Tak keruan. Api yang menyala semakin besar.