Detik-detik Mengharukan Parinah Tiba di Rumah
Tapi, setelah surat pertama pada Maret 2005 tadi, semua gelap. Parinah seperti hilang ditelan bumi. Bisa jadi keluarga majikan membatasi akses dia.
Pada 2005 itu juga Parinah berkirim surat disertai bukti transfer ke rekening Bank BRI milik sang adik. Ketiga anaknya memang dirawat orang tuanya, dibantu sang adik. Sebab, Parinah sudah berpisah dari suami.
’’Pernah kirim 500 poundsterling. Tapi, kata pihak bank, uang itu tidak masuk,’’ tutur Sunarti dalam wawancara sebelumnya dengan Radarmas.
Sampai kemudian pada 28 Januari 2018 keluarga menerima surat kedua dari Parinah. Isinya sama: mohon bantuan untuk dipulangkan ke Indonesia.
’’Saya lari keluar ke kantor pos saat majikan masih tidur,’’ kenang Parinah. Menurut Parinah, saat itu sekitar pukul 9 atau 10. Kebetulan, letak kantor pos tak jauh dari rumah si majikan.
Begitu mendapat surat kedua itu, Sunarti dan adik-adiknya melapor ke Kantor Imigrasi Cilacap. Mereka lantas mendapat arahan ke mana dan bagaimana membantu pemulangan ibunya.
Usaha anak-anak Parinah tak sia-sia. Pada 5 Maret 2018, datang surat dari Dirjen Protokol dan Konsuler Kemenlu Indonesia. Surat pemberitahun itu menyatakan bahwa KBRI Inggris sudah menghubungi pengguna jasa Parinah. Namun, majikan Parinah tidak kooperatif.
Selanjutnya, KBRI London meminta bantuan aparat hukum setempat, dalam hal ini kepolisian di Brighton, Sussex, Inggris, agar pengguna jasa Parinah diproses hukum. Akhirnya, pada 5 April, Parinah berhasil dikeluarkan dari rumah majikannya.