Detik-detik Satu Keluarga Berangkat dari Rumah Pangku Bom
Selang satu menit setelah ledakan pertama, ledakan kedua terdengar. ”Tapi, suaranya masih kencang ledakan pertama,” jelasnya. Setelah ledakan kedua terjadi, banyak jemaat yang sudah ada di dalam ruangan yang berhamburan keluar.
Saat jemaat berhamburan keluar, ledakan ketiga terjadi. Suaranya tidak kencang. Izak mengetahui sendiri ledakan itu. Yakni, saat dia keluar dari area dalam gereja. Ledakan tersebut berasal dari salah seorang yang sebelumnya tertelungkup di area parkir.
”Meledak. Dumm, begitu. Suaranya kencang sekali,” terang lelaki asal Ambon tersebut. Setelah tahu ada ledakan susulan, Izak meminta jemaat agar kembali masuk ke area gereja. Ajakan untuk kembali ke area dalam gereja itu dilakukan Izak dengan harapan jemaat bisa selamat.
Suara keras ledakan di GKI Diponegoro itu juga disampaikan Joko. Saat ledakan pertama dan kedua, dia berada di kantin gereja. Sekitar 50 meter dari titik ledakan. Meski begitu, dia sempat merasakan telinganya berdengung.
BACA JUGA: Bom Sidoarjo, Pria Terkapar di Dekat Pintu Kamar
Dia pun penasaran dan langsung menuju ke arah asal ledakan. ”Saya penasaran. Karena setelah ledakan, ada bau sangat menyengat. Seperti mesiu,” terang karyawan swasta itu. Setelah sampai ke tempat parkir, Joko cukup shock ketika melihat banyak korban.
Ada sekitar empat yang dia lihat. Seorang di antaranya petugas sekuriti gereja bernama Yesaya. ”Bapaknya teriak minta tolong terus. Tapi, saya tidak berani menolong. Wajahnya sudah berlumur darah,” jelasnya. Dia pun meminta bantuan beberapa orang untuk mengevakuasi petugas keamanan itu.
BACA JUGA: Detik-detik Baku Tembak Densus 88 vs Teroris, 4 tak Bernapas