Development Bank Dukung Infrastruktur Kelistrikan Renewable
jpnn.com, BALI - Sejumlah institusi finansial internasional, atau Development Bank menyatakan dukungannya terhadap program kelistrikan nasional di bidang energi listrik panas bumi karena merupakan renewable atau green project yang sangat direkomendasikan dunia.
"Institusi finansial dunia, termasuk asian development bank mendukung penuh green energy project karena energi terbarukan merupakan tonggak dari peradaban," ujar Bambang Susantono Vice President Knowledge Management and Sustainable Development, Geothermal Investment and The Future of Renewable Energy in Indonesia, di Nusa Dua.
Terlebih, Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi dengan 13.440 MW atau cadangan sebesar 14.473 MW yang tersebar di 265 lokasi. Karena besarnya sumber daya panas bumi ini, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia.
"Potensi yang besar ini harus disulap menjadi energi hari ini untuk masa depan/hari esok," imbuh Bambang pada perhelatan Annual Meeting IMF-WB 2018.
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Indonesia yang terus melakukan percepatan dalam mencapai target bauran energi pada tahun 2023 sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Kebijakan Energi Nasional merupakan komitmen terhadap pencapaian EBT (Energi Baru dan Terbarukan) yang akan berkontribusi dalam bauran energi sebesar 23% pada 2025.
Bambang menjelaskan bahwa teknologi energi terbarukan harus in-line dengan tiga aspek, yaitu kondisi lokal, sosial, dan politik.
Sementara itu Dirut PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Ibrahim menyebutkan, sejumlah BUMN sudah menggarap usaha tenaga listrik panas bumi, yaitu PT Geo Dipa Energi (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat pengembangan.