Devi si Juara Dunia Hapkido Menangis, Semoga jadi Tentara
Diakui dia, sebelumnya banyak sekali kesulitan yang dihadapinya. Terlebih olahraga baru ini belum banyak dikenal masyarakat.
"Suka dukanya kalau latihan karena baru, jadi latihan fightingnya dengan pelatih saya ini. Mudah-mudahan dengan prestasi ini sehingga masyarakat Kubu Raya lebih banyak yang tertarik," harapnya.
Selama berada di Korsel dia tidak terlalu kesulitan. Walaupun dari Kalbar ia berangkat sendirian. Bahkan pelatihnya tidak bisa ikut serta lantaran keterbatasan dana.
"Pelatih saya tidak ikut karena keterbatasan dana. Dia juga sudah berusaha keras untuk memberangkatkan saya," katanya.
Selama di Korsel Devi dibantu tim pelatih nasional yang juga membawa atlet dari daerah lain. Karena sebelumnya dia sudah ikut Pelatnas, pelatih nasional sudah seperti pelatih sendiri. “Kesulitan saya di sana hanya bahasa, karena orang Korea itu tidak semuanya bisa bahasa Inggris," paparnya.
Ia mengaku sangat bersyukur memiliki pelatih dan keluarga yang selalu mendukung keinginannya meraih prestasi. Hingga akhirnya ia berhasil memberikan hasil terbaik di kejuaraan dunia tersebut.
"Walaupun saya tidak punya orangtua, tapi saya punya keluarga yang hebat. Pelatih saya anggap keluarga, karena selalu membimbing saya," katanya.
Dia saat ini sedang ikut tahapan seleksi anggota TNI. "Untuk melanjutkan sekolah ingin, tapi masih ada adik-adik saya yang masih sekolah, jadi tidak mau membebani keluarga. Sementara ini saya belum kerja, lagi proses daftar tentara, semoga bisa lulus," harap Devi.