Di Liberia, Presiden Pecat Seisi Kabinet
Hanya Satu Menteri yang DipertahankanJumat, 05 November 2010 – 11:40 WIB
Pemerintah pada Oktober menyatakan tengah menyelidiki dugaan korupsi yang dituduhkan kepada sebagian pejabat dan mantan pejabat pemerintah, karena peran mereka di dalam kesepakatan karbon yang akan memberi sebuah perusahaan Inggris kekuasaan atas seperlima dari hutan hujan tropis di negeri itu.
Menurut data PBB, Liberia yang baru saja pulih dari perang saudara paling brutal di Afrika, tahun 2003 lalu, indeks pembangunan manusianya berada di posisi papan bawah. Meski demikian, perusahaan pertambangan dan energi internasional seperti Chevron (justru) tertarik berinvestasi, karena kandungan mineral dan minyak di wilayahnya cukup besar.
Sumber di pemerintahan menyatakan, Sirleaf tidak ingin membawa orang-orang lama di kabinetnya, dalam pemerintahannya nanti ketika terpilih kembali. Menurutnya, sang presiden ingin masyarakat melihat adanya keseriusan pemerintah untuk membuat perubahan ke arah lebih baik dan transparan.