Di Prancis, Karya Teluk Bintuni dari Olahan Mangrove Dipamerkan, Membanggakan
jpnn.com, PARIS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat memamerkan kerajinan tangan dari tanaman mangrove dalam kegiatan Village International Gastronomi (VIG) di Kota Paris, Prancis.
Pameran tersebut diikuti oleh Pemkab Teluk Bintuni sejak Kamis (1/9) hingga Minggu (4/9).
"Kami berharap dengan event ini, orang mengenal Indonesia tidak hanya dari Bali, tetapi juga mengenal Papua. Papua adalah bagian NKRI yang diharapkan kedepan menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia bagian timur," ucap Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam keterangan yang diterima.
Petrus menerangkan hutan mangrove Bintuni merupakan sisa paru-paru dunia. Dia menegaskan huta tersebut nomor dua terluas di dunia setelah Amazon.
"Ini arahnya bagaimana mengembangkan ekonomi yang bersumber dari mangrove, tetapi tidak merusak mangrove," lanjutnya.
Asisten II Bupati Pemkab Teluk Bintuni Ida Bagus Putu Suratna mengatakan daerahnya memiliki sekitar 257 ribu hektare kawasan hutan mangrove.
Karena itu, Pemkab Teluk Bintuni fokus mempromosikan hasil olahan tanaman mangrove yang telah diproduksi para pelaku UMKM lokal.
"Juga memperkenalkan potensi hutan mangrove Bintuni untuk wisata dan pengembangan ekowisata mangrove oleh investor bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat adat, dan juga untuk membuka pasar internasional terhadap pariwisata atau jasa lingkungan mangrove dan produk UMKM yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni," ujar