Dialog Antarulama dengan Afghanistan, Indonesia Bela Hak Perempuan
jpnn.com, DOHA - Perwakilan Indonesia dalam dialog trilateral ulama bersama Qatar dan Afghanistan mengangkat sejumlah isu, termasuk peran pendidikan Islam dalam upaya menopang ketahanan nasional.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pengarahan pers yang diikuti dari Jakarta, Rabu.
Retno menjelaskan bahwa kerja sama dialog antarulama merupakan salah satu fokus Indonesia dalam hubungan dengan Afghanistan, khususnya di bawah Taliban yang telah mengambil alih kekuasaan negara tersebut.
Pertemuan trilateral antarulama Indonesia, Qatar, dan Afghanistan berlangsung pada 14 Juni lalu di Doha, Qatar, di mana Indonesia diwakili oleh tiga orang ulama dari NU, Muhammadiyah, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah.
“Dialog berjalan baik dan terbuka. Di dalam pertemuan tersebut, ulama Indonesia mengangkat beberapa isu, antara lain peran pendidikan Islam dalam menopang ketahanan nasional,” ujar Retno.
Selain terkait pendidikan Islam, perwakilan Indonesia juga mengangkat isu perempuan dan pendidikan dari perspektif Islam, serta manifestasi nilai-nilai Islam dalam memajukan perdamaian dan kehidupan masyarakat yang lebih harmonis.
Indonesia sendiri terus memegang komitmen untuk membantu rakyat Afghanistan. Menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, Indonesia tak hanya melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung kehidupan masyarakat, utamanya perempuan, tetapi juga mengirim bantuan berupa bahan pangan sebesar 65 ton pada Januari lalu.
Adapun selain kegiatan dialog trilateral, saat ini ulama Indonesia juga sedang melakukan kunjungan ke Kabul, Afghanistan bersama dengan para ulama dari sejumlah negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).