Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia

Jumat, 15 Februari 2019 – 18:00 WIB
Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia - JPNN.COM

Dakwah di masjid kini dianggap tidak menarik minat kaum muda Muslim, khususnya generasi milenial. Dalam studi terbaru yang dilakukan sebuah universitas Islam di Jakarta, terungkap bahwa kaum milenial mulai menjauhi dakwah yang bercorak konvensional. Makin banyak milenial Muslim menyukai kajian agama online.

Studi terbaru yang dilakukan Pusat Studi Agama dan Budaya (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan, Muslim milenial menganggap dakwah atau kajian di masjid tak lagi relevan dengan persoalan mereka.

Temuan UIN Jakarta yang diterbitkan Februari ini dalam buku berjudul "Masjid di Era Milenial: Arah Baru Literasi Keagamaan" menyebut, anak-anak muda ini tidak lagi tertarik dengan konten dakwah yang disampaikan di masjid.

"Sebagian besarnya itu karena topik yang diangkat dan cara mengangkatnya, cara membahasnya di masjid itu membosankan buat anak-anak milenial. Tidak menyentuh kebutuhan mereka," jelas Irfan Abubakar, Direktur CSRC UIN Jakarta, kepada ABC tentang hasil survei yang dilakukan pada September 2018 itu.

Survei CSRC juga memaparkan bahwa alasan lain dari makin berkurangnya minat Muslim milenial terhadap dakwah di masjid adalah dakwah yang dibumbui dengan provokasi.

"Kalau itu bukan hanya milenial yang merasa terganggu, jamaah-jamaah yang tua juga tidak suka dengan itu," kata Irfan.

Akademisi Muslim itu mengatakan, data tersebut muncul dengan alasan dakwah di masjid tidak berhubungan dengan persoalan yang dihadapi sehari-hari oleh milenial yang sedang mencari identitas.

"Termasuk juga khutbah Jumat. Kan bagaimanapun itu tiap minggu, kan seharusnya dijadikan sebagai ajang literasi keagamaan, membentuk karakter anak-anak muda ini ke arah yang lebih baik, lebih positif, lebih konstruktif buat lingkungannya."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News