Diboikot Wartawan, Pimpinan Siaran di Radio KPK
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya melakukan konferensi pers terkait pemeriksaan Wakil Presiden Boediono pada Sabtu (23/11) lalu. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Awalnya Juru Bicara KPK Johan Budi SP membuka jumpa pers yang dihadiri oleh pimpinan KPK antara lain Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Selain itu juga tampak Deputi Penindakan Warih Sardono.
"Baik teman-teman nanti disampaikan penjelasan resmi berkaitan dengan proses yang dilakukan penyidik KPK di istana Wapres, Sabtu lalu," kata Johan sebelum jumpa pers di KPK, Jakarta, Senin (25/11).
Namun, sebelum pimpinan KPK memberikan penjelasan resmi, wartawan meminta waktu untuk menyampaikan pendapat terkait pemeriksaan Boediono di kantor Wapres.
Salah seorang wartawan dari surat kabar nasional menyampaikan kritikan kepada pimpinan KPK. Menurutnya, wartawan menginginkan pimpinan KPK bisa setara dalam memberikan informasi.
"Kami sungguh-sungguh benar-benar merasa kecewa akhirnya kami baru mendapat kepastian bahwa pemeriksanan Boediono dilakukan hari Sabtu. Kami ingin menyampaikan bahwa kami menginginkan pemimpin KPK bersikap setara terhadap semua media massa dan semua informasi," katanya.
Karena itu, jika KPK hanya menjelaskan pemeriksaan Boediono hari Sabtu tidak usah dilakukan. "Itu sudah sangat basi. Kami menginginkan pemimpin KPK memberikan informasi lebih jauh, bukan hanya sekedar pemeriksaan hari Sabtu," ujarnya.
Sementara itu salah seorang wartawan televisi nasional menyayangkan sikap KPK saat ini. Artinya KPK mendekati tahun politik semakin tergerus transparansinya.