Digitalisasi Pengelolaan SDM Berhasil Cetak Efisiensi Bagi BTN Rp150 Miliar
Di hadapan ratusan mahasiswa UNS, Yossi mengungkapkan, era disrupsi memunculkan peluang dan tantangan baru yang membuat bisnis memerlukan transformasi di bidang digital. Transformasi ini harus didukung dengan peningkatan kompetensi SDM.
“Peluang dan tantangan baru ini yang banyak membuat anak muda ingin menjadi entrepreneur,” paparnya.
Menurut Yossi, menjadi entrepreneur merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil di era disrupsi, mengingat rasio pengusaha di Indonesia masih sedikit dibandingkan jumlah penduduk sekitar 3,1%.
Salah satu sektor yang menarik adalah menjadi pengembang properti mengingat masih besarnya potensi pengembangan perumahan dengan harga rumah yang terus naik.
“Oleh karena itu menjadi entrepreneur di bidang properti merupakan pilihan yang sangat menjanjikan. Kami mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha properti, karena imbal hasilnya sangat menguntungkan,” tegas Yossi.
Dia menjelaskan, BTN sebagai bank fokus bidang perumahan mendorong penciptaan entrepreneur di bidang properti secara komprehensif melalui program pendidikan dan produk pembiayaan.
Untuk program pendidikan BTN telah mendirikan School of Property dan Mini MBA in Property.
“Bank BTN akan membantu bagi yang ingin menjadi entrepreneur di bidang property melalui tahapan pembelajaran untuk bisa menjadi developer masa depan,” ungkap Yossi.