Digitalisasi Pertanian Menuju Era Baru Wujudkan Ketahanan Pangan
Ke enam negara tujuan ekspor ini terdiri dari Jerman, Inggris, Cyprus, Korea Selatan, Amerika Selatan dan Kanada.
"Ekspor tanaman hias senilai Rp 2,1 triliun ini tidak main-main karena memang kita punya potensi yang luar biasa," ujar SYL langsung dari Solok – Sumatera Barat.
Dia mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk mendorong para pelaku usaha sektor pertanian, khususnya florikultura dalam menjamah pasar ekspor.
Menurut SYL, nilai ekspor oleh Minaqu Indonesia kali ini merupakan nilai yang sangat besar.
"Hal ini membuktikan, peluang ekspor tanaman hias dari Indonesia kian terbuka seiring luasnya keanekaragaman hayati yang dimiliki," beber dia.
SYL memerinci ekspor ini terdiri dari 3 juta tanaman ke Jerman, 362 ribu tanaman ke Inggris, 500 ribu tanaman ke Cyprus, 1 juta tanaman ke Korea Selatan, 4 juta tanaman ke Amerika Serikat, serta 1,2 juta tanaman ke Kanada.
Permintaan tanaman hias yang tinggi ke Indonesia ini, lanjut Syahrul, mencerminkan besarnya kebutuhan dunia untuk produk florikultura. Pemerintah menghargai upaya para petani tanaman hias yang selama ini terus membudidayakan aneka tanaman sehingga bisa dikenal pasar global.
"Hal itu menjadi salah satu alternatif bidang usaha di tengah tantangan pandemi Covid-19," kata SYL.