Dikepung Kemacetan, Warga Sekitar Bandara Soetta Keluhkan Jam Operasional Truk
Selain macet, kondisi jalan di ruas jalan-jalan ini juga rusak, bergelombang serta berdebu yang membahayakan pengendara. Agak mendekat ke Bandara, kondisinya lebih parah. Selain truk besar dan tronton, jalanan juga dilintasi beko dan eskavator.
"Jalan Dadap-Rawa Bokor Bandara ini kalau siang hari truk melintas dan parkir di jalan raya. Macetnya panjang kemana-mana. Jalanan setiap hari dilintasi dump truck urugan tanah reklamasi. Harusnya diatur agar melintasnya malam hari saja," pinta Andika warga yang tinggal tak jauh dari Jalan Atang Sanjaya, perbatasan Jakarta Barat dan Tengerang.
Soal keluhan warga atas truk yang melintas, puluhan warga Kebon Besar, Batu Ceper, Tangerang awal bulan lalu sempat beraksi menahan empat truk yang memuat tanah yang melintasi Jalan Pasar Kebon Besar, Tangerang.
Warga menilai, truk melanggar Peraturan Wali Kota 30 Tahun 2012 tentang aturan jam operasional kendaraan truk tanah dan sejenisnya.
Ditambah kerugian warga akibat truk tanah yang kerap melintasi di sana menyebabkan jalan rusak dan berdebu. Warga berharap pemda tegas menerapkan aturan Peraturan Wali Kota, yang hanya membolehkan truk melintas pukul 20:00 hingga pukul 05:00.
Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik meminta Pemprov dan Pemkot Jakarta Barat serta Utara segera berkoordinasi dengan daerah penyangga. Dia berharap keluhan warga soal jam operasional truk dan kendaraan besar di jalan seputaran Bandara Soetta diakomodir.
"Saya kira itu perlu diatur karena merugikan warga. Terutama jam operasionalnya itu. Jangan melintas sore hingga malam. Karena macet panjang. Juga soal jalanan rusak, ini siapa yang tanggung jawab juga," ungkapnya. (dil/jpnn)