Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dipicu Ketakutan, Perempuan Korsel Rama-Ramai Bekukan Sel Telur Mereka

Sabtu, 14 Mei 2022 – 03:07 WIB
Dipicu Ketakutan, Perempuan Korsel Rama-Ramai Bekukan Sel Telur Mereka - JPNN.COM
Ilustrasi program bayu tabung (ANTARA/Shutterstock/VerNel)

Tingkat kesuburan—jumlah rata-rata anak yang lahir dari seorang perempuan selama masa reproduksinya—di Korsel hanya 0,81 tahun lalu, dibandingkan dengan tingkat rata-rata1,59 di negara-negara OECD pada tahun 2020.

Angka itu juga terlepas dari jumlah yang sangat besar yang dikeluarkan oleh otoritas Korsel untuk subsidi dan tunjangan untuk keluarga dengan anak-anak.

Pemerintah menganggarkan 46,7 triliun won (sekitar Rp 530,6 triliun) tahun lalu untuk mendanai kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi tingkat kelahiran yang rendah di negara itu.

Keengganan warga Korsel untuk memiliki anak utamanya disebabkan sistem pendidikan yang sangat kompetitif dan mahal, bukan hanya untuk sekolah tetapi juga les privat bagi kebanyakan anak sejak usia muda.

"Kami mendengar dari pasangan yang sudah menikah dan menonton acara TV realitas tentang betapa mahalnya membesarkan anak dalam hal biaya pendidikan dan segalanya, dan semua kekhawatiran ini diterjemahkan menjadi lebih sedikit pernikahan dan bayi," kata Lim.

Biaya perumahan juga melonjak. Rata-rata apartemen di Seoul, misalnya, menelan biaya sekitar 19 tahun dari pendapatan rumah tangga tahunan rata-rata Korsel, atau naik dari 11 tahun pada 2017.

Cho So-Young, seorang perawat berusia 32 tahun di CHA yang berencana untuk membekukan telurnya Juli mendatang, juga ingin berada di kondisi finansial yang lebih baik sebelum memiliki anak.

"Jika saya menikah sekarang dan melahirkan, saya tidak bisa memberi bayi saya lingkungan seperti yang saya miliki ketika saya tumbuh dewasa. Saya ingin perumahan yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan makanan yang lebih baik untuk dimakan," kata dia.

Sekitar 52 persen orang Korea Selatan (Korsel) di usia 20-an tidak berencana untuk memiliki anak ketika mereka menikah

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News