Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dipicu Ketakutan, Perempuan Korsel Rama-Ramai Bekukan Sel Telur Mereka

Sabtu, 14 Mei 2022 – 03:07 WIB
Dipicu Ketakutan, Perempuan Korsel Rama-Ramai Bekukan Sel Telur Mereka - JPNN.COM
Ilustrasi program bayu tabung (ANTARA/Shutterstock/VerNel)

Namun bahkan ketika keuangan kurang menjadi pertimbangan, menikah dipandang sebagai prasyarat untuk memiliki anak di Korsel. Hanya 2 persen dari kelahiran di Korsel terjadi di luar nikah dibandingkan dengan rata-rata 41 persen di negara-negara OECD.

Faktanya, sementara perempuan lajang Korsel dapat membekukan sel telur mereka, mereka tidak dapat secara legal menerima donasi sperma dan melakukan penanaman embrio kecuali menikah.

Ini adalah masalah yang disorot oleh Sayuri Fujita, seorang selebriti Jepang dan ibu tunggal berbasis di Korsel yang harus kembali ke Jepang untuk donor sperma.

Menurut profesor studi kesejahteraan sosial di Seoul’s Women University Jung Jae-hoon, kebiasaan itu perlu diubah.

Ia mencatat pernikahan di Korsel turun rekor terendah 192.500 tahun lalu, atau menurun sekitar 40 persen dari satu dekade sebelumnya.

Bahkan ketika melihat tingkat pernikahan pada tahun 2019 untuk mengabaikan dampak pandemi, penurunannya masih sangat besar yaitu 27 persen.

"Setidaknya yang bisa dilakukan pemerintah adalah tidak menghalangi orang-orang di luar sana yang bersedia menanggung beban keuangan untuk memiliki bayi," ujar dia.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah statistik yang menunjukkan penurunan tajam dalam keinginan untuk memiliki anak sama sekali.

Sekitar 52 persen orang Korea Selatan (Korsel) di usia 20-an tidak berencana untuk memiliki anak ketika mereka menikah

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News